Pada Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) FORCASI 2025, salah satu sesi penting diisi oleh Dr. Prabawa Eka Soesanta, S.Sos., M.Si., selaku Dewan Pakar FORCASI. Dalam materinya, beliau menyoroti pentingnya membangun organisasi profesional bagi camat, yang tidak hanya mematuhi hukum tetapi juga mampu menjadi wadah bagi pengembangan kompetensi, kesejahteraan, serta peningkatan tata kelola pemerintahan di tingkat kecamatan.
Seiring dengan dinamika pemerintahan daerah yang terus berkembang, FORCASI hadir sebagai organisasi yang memperjuangkan hak, aspirasi, serta profesionalisme camat di seluruh Indonesia. Namun, bagaimana membangun asosiasi yang kuat tanpa melanggar regulasi Aparatur Sipil Negara (ASN)? Apa peran FORCASI dalam meningkatkan efektivitas pemerintahan di tingkat kecamatan? Mari kita bahas lebih dalam.
Membangun Asosiasi Camat yang Sesuai Regulasi
Sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN), camat harus berpegang teguh pada prinsip profesionalisme, integritas, dan netralitas politik. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang ASN, camat diperbolehkan untuk bergabung dalam organisasi profesional. Namun, organisasi tersebut tidak boleh melanggar aturan disiplin ASN atau berorientasi pada politik praktis.
Dalam konteks ini, FORCASI hadir sebagai wadah yang fokus pada peningkatan kapasitas, advokasi kepentingan profesional, serta penguatan tata kelola pemerintahan di tingkat kecamatan. Organisasi ini bukan sekadar perkumpulan biasa, tetapi sebuah platform yang dapat membantu camat dalam menjalankan tugasnya dengan lebih efektif dan efisien.
FORCASI: Lebih dari Sekadar Organisasi, Ini Adalah Gerakan!
Dr. Prabawa Eka Soesanta menegaskan bahwa FORCASI memiliki peran strategis dalam membangun camat yang profesional dan berdaya saing tinggi. Beberapa misi utama yang menjadi fokus FORCASI meliputi:
✅ Meningkatkan Kapasitas dan Kompetensi Camat
Melalui berbagai program seperti pelatihan, seminar, dan lokakarya, FORCASI berupaya menciptakan camat yang lebih tanggap terhadap tantangan zaman dan memiliki pemahaman yang lebih dalam mengenai pemerintahan modern.
✅ Menjadi Wadah Pertukaran Pengetahuan dan Pengalaman
Sebagai organisasi nasional, FORCASI memungkinkan camat dari berbagai daerah untuk berbagi wawasan, pengalaman, dan strategi dalam menyelesaikan permasalahan yang ada di wilayah masing-masing.
✅ Mendorong Tata Kelola yang Transparan dan Akuntabel
Profesionalisme tanpa integritas adalah hal yang sia-sia. Oleh karena itu, FORCASI menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan organisasi, serta penerapan kode etik yang ketat untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
✅ Membangun Kemitraan dengan Berbagai Pihak
FORCASI tidak bisa bergerak sendiri. Diperlukan sinergi dengan pemerintah pusat, lembaga akademik, serta sektor swasta untuk mendukung penguatan peran camat sebagai ujung tombak pembangunan daerah.
Membawa Perubahan Nyata bagi Camat di Seluruh Indonesia
Selain memperkuat internal organisasi, FORCASI juga berperan dalam memperjuangkan berbagai kebijakan yang berpihak kepada camat. Dengan adanya wadah ini, aspirasi para camat bisa tersampaikan langsung ke pemerintah pusat guna mendapatkan perhatian lebih dalam perumusan kebijakan daerah.
Dalam presentasinya, Dr. Prabawa Eka Soesanta menekankan bahwa camat memiliki tanggung jawab besar dalam membangun daerahnya masing-masing. Oleh karena itu, diperlukan dukungan sistem yang lebih kuat, akses terhadap pelatihan berkualitas, serta kesejahteraan yang layak agar mereka dapat menjalankan tugasnya dengan optimal.
“Oleh karena itu, terbentuklah FORCASI sebagai wadah untuk memperjuangkan hak dan aspirasi camat di seluruh Indonesia.”
Masa Depan FORCASI: Sinergi untuk Indonesia yang Lebih Baik
Keberadaan FORCASI bukan sekadar simbol, tetapi gerakan nyata untuk memperkuat profesionalisme dan efektivitas pemerintahan kecamatan. Dengan kepemimpinan yang solid, visi yang jelas, serta kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan, FORCASI siap menjadi pilar utama dalam transformasi tata kelola pemerintahan daerah di Indonesia.
Melalui RAKERNAS FORCASI 2025, kita semakin yakin bahwa camat di seluruh Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam pembangunan nasional. Dengan adanya FORCASI, camat tidak hanya memiliki wadah untuk berkembang, tetapi juga kesempatan untuk membawa perubahan yang lebih besar bagi masyarakat dan daerah yang mereka pimpin.
Bersama FORCASI, camat Indonesia lebih kuat, profesional, dan siap menghadapi tantangan masa depan!