Gemblung Dadi Waras: Lumbung Pangan Mini di Pekarangan Warga oleh Camat Purworejo
Purworejo, Februari–Mei 2025 – Di tengah tantangan ketahanan pangan dan perubahan iklim, Kecamatan Purworejo meluncurkan inovasi pertanian bernama Gemblung (Gerakan Masyarakat Membangun Lumbung). Dipimpin oleh Camat Bagas Adi Karyanto, program ini mendorong masyarakat menanam padi secara mandiri menggunakan media galon bekas.
Latar Belakang
Ketergantungan pangan membuat daerah sangat rentan saat krisis. Camat Purworejo merespons dengan ide kreatif: menyulap galon bekas menjadi media tanam padi di pekarangan warga. Dengan inovasi ini, Camat Bagas berharap masyarakat dapat menanam sendiri dalam skala kecil tapi berdampak besar terhadap ketahanan pangan lokal.
Pelaksanaan Inovasi
- Inovasi dimulai secara serentak pada 1 Februari 2025, melibatkan 822 galon bekas yang diisi tanah berpupuk dan benih padi varietas Rojo Lele.
- Pemupukan menggunakan pupuk organik untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan biaya minimal.
- Hasil panen pertama dilakukan setelah 118 hari, dengan media galon menghasilkan hingga 216 bulir per galon atau sekitar 67,6 gram gabah kering.
- Program ini direncanakan terus berlanjut dalam tiga siklus tanam dan panen tanpa mengganti media tanam.
Dampak dan Manfaat
- Akses pertanian rumah tangga mudah dan hemat lahan, menjadikan swasembada pangan lebih dekat dengan rakyat.
- Memberi manfaat ekonomi mikro bagi keluarga yang mengikuti program.
- Peningkatan kesadaran warga terhadap teknologi pertanian sederhana di era kota.
- Mendukung ketahanan pangan lokal tanpa harus menunggu bantuan luar.
Dukungan dan Kolaborasi
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Forkopimcam Kabupaten Purworejo seperti Dandim dan Kapolsek, yang menyatakan kesediaan mendukung dan mereplikasi inovasi ini di desa lain.
Bupati Purworejo, Yuli Hastuti, turut hadir pada panen serentak sebagai simbol dukungan penuh atas keberhasilan inovasi tersebut.
Keunggulan Inovasi
- Media sederhana dan mudah diakses (galon bekas) menjadikannya terjangkau dan cocok skala rumah tangga.
- Tidak butuh lahan luas, cukup memanfaatkan pekarangan.
- Ramah lingkungan karena penggunaan pupuk organik.
- Dapat diadopsi warga di permukiman dengan mobilitas tinggi.
Prospek Ke Depan
Gemblung direncanakan menjadi program tahunan yang bisa berubah menjadi budaya tanam portabel. Tiga siklus tanam memungkinkan panen bergilir sepanjang tahun. Jika evaluasi positif, metode ini bisa diperluas hingga seluruh wilayah kabupaten.
Gemblung adalah contoh konkret bahwa inovasi sederhana bisa berdampak luas pada ketahanan pangan, keberdayaan masyarakat, dan efisiensi pelayanan publik di tingkat kecamatan.
Ingin kecamatan Anda dipublikasikan di FORCASI?
Isi form berikut: https://forms.gle/KXhiRotw3G8ygE2H8
Admin Forcasi: 0858‑9241‑4026
Bergabung Grup WA FORCASI: https://chat.whatsapp.com/JR4kvFxJxnVDOUbzPR67Bl
FORCASI — Forum Camat Seluruh Indonesia, menyebarluaskan inovasi demi kemajuan bersama.