KONI & Sweet 17: Inovasi Adminduk dari Kecamatan Cepogo untuk Pelayanan Publik yang Lebih Dekat dengan Warga
Boyolali, Jawa Tengah – Pelayanan administrasi kependudukan (adminduk) kerap menjadi salah satu kebutuhan mendasar masyarakat, terutama dalam momen-momen penting kehidupan seperti pernikahan atau saat memasuki usia dewasa. Menjawab kebutuhan tersebut, Camat Cepogo, Dwi Sundarto, menghadirkan dua inovasi unggulan sejak tahun 2022: KONI (Kado Pernikahan) dan Sweet 17.
Kedua inovasi ini lahir dari semangat untuk menghadirkan pelayanan publik yang lebih cepat, efisien, dan menyentuh langsung kebutuhan warga.
KONI – Kado Pernikahan dari Kecamatan
Program KONI memastikan pasangan pengantin mendapatkan dokumen kependudukan berupa KTP dan Kartu Keluarga (KK) yang baru langsung di hari resepsi pernikahan.
Melalui kerja sama antara kecamatan dengan Kantor Urusan Agama (KUA), data pasangan yang menikah diolah lebih cepat. Selanjutnya, dokumen yang sudah selesai diproses diantarkan langsung ke lokasi acara pernikahan sebagai bentuk “kado” dari pemerintah kecamatan.
Camat Dwi Sundarto menegaskan, program ini dihadirkan agar masyarakat tidak lagi kesulitan mengurus dokumen adminduk setelah menikah, sehingga bisa langsung fokus membangun rumah tangga baru tanpa terkendala administrasi.
Sweet 17 – Layanan Instan di Hari yang Sama
Inovasi kedua adalah Sweet 17, program layanan adminduk instan yang memungkinkan masyarakat mendapatkan dokumen kependudukan dalam satu hari.
Program ini hadir untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan pelayanan cepat, terutama generasi muda yang mulai membutuhkan dokumen resmi seperti KTP pada usia 17 tahun. Namun, cakupannya tidak terbatas pada usia tertentu, melainkan juga berbagai kebutuhan adminduk yang bersifat mendesak.
Dampak dan Respon Masyarakat
Sejak diluncurkan, kedua program ini mendapat respon positif dari masyarakat. Tercatat:
-
92 pasangan pengantin telah merasakan manfaat program KONI.
-
810 warga memanfaatkan layanan Sweet 17 untuk pengurusan adminduk dengan lebih praktis.
Keberhasilan ini menunjukkan bahwa inovasi layanan publik yang sederhana namun tepat sasaran mampu memberikan efisiensi waktu, kemudahan administratif, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah.
Kesimpulan
Program KONI dan Sweet 17 merupakan contoh nyata bagaimana kecamatan bisa menjadi motor penggerak pelayanan publik yang inovatif. Dengan memanfaatkan momentum kehidupan warga, pemerintah tidak hanya hadir sebagai penyedia layanan administratif, tetapi juga sebagai mitra yang mendukung perjalanan masyarakat di setiap fase penting kehidupannya.
Melalui inovasi ini, Kecamatan Cepogo berhasil menghadirkan terobosan yang bisa menjadi inspirasi bagi kecamatan lain di seluruh Indonesia.