Membangun Ketahanan Pangan di Balikpapan Timur: Inisiatif Camat H. Mustamin, SE
Ketahanan pangan menjadi salah satu isu penting bagi Kota Balikpapan, yang selama ini masih bergantung pada pasokan beras dari daerah tetangga seperti Sulawesi dan Jawa. Melihat kondisi ini, Camat Balikpapan Timur, H. Mustamin, SE, mengambil langkah strategis dengan membuka 200 hektar lahan sawah, serta membangun irigasi dan jalan tani sepanjang 3 km guna mendukung produktivitas pertanian lokal.
Mengurangi Ketergantungan dan Stunting di Balikpapan
Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi ketergantungan Kota Balikpapan terhadap suplai beras dari luar daerah, tetapi juga sebagai solusi dalam mengatasi stunting akibat keterbatasan akses terhadap pangan bergizi. Dengan adanya lahan sawah yang produktif, diharapkan pasokan beras lokal dapat mencukupi kebutuhan masyarakat, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di Balikpapan Timur.
Kolaborasi dengan Masyarakat dan Pemerintah
Keberhasilan program ini tidak terlepas dari sinergi antara kelompok tani, masyarakat, dan pemerintah. Petani diberikan pendampingan untuk meningkatkan hasil panen, sementara pemerintah berperan dalam mendukung infrastruktur pertanian seperti pembangunan irigasi dan jalan tani yang mempermudah akses distribusi hasil pertanian.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Dalam proses pembangunan ketahanan pangan ini, terdapat beberapa tantangan, di antaranya keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, Kecamatan Balikpapan Timur mengajukan bantuan anggaran untuk mendukung pembuatan pematang sawah dan pembersihan lahan sawah, sehingga program ini dapat berjalan dengan optimal.
Camat H. Mustamin, SE, juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung program ini, baik melalui doa maupun masukan yang konstruktif. Harapannya, inisiatif ini dapat terwujud demi kepentingan masyarakat yang lebih luas dan menciptakan Balikpapan yang lebih mandiri dalam ketahanan pangan.